Tuesday, March 4, 2014

[Wejangan] Arti Cinta Yang Sesungguhnya

Beberapa waktu lalu. Aku Berkenalan dengan orang baru dan
mendefinisikan cinta dengan cara
yang lebih bijaksana. Beliau menganggap kami hanya
sekumpulan remaja yang beranjak
dewasa namun masih salah
mengartikan cinta. Beliau adalah
bapak satpam di salah satu universitas.

Dan kami adalah sekelompok remaja galau yang menyambut
rejeki, begitu angan kami setelah
mendapat wejangan beliau.

Subhanallah, siang terik itu kami
diajak berdiskusi tentang arti cinta
dengan beliau, tanpa sengaja. Apa
yang kami tau hanyalah sebagian
kecil dari yang tak kami ketahui.

Sungguh cinta itu mulia kalau kita
mau memahaminya. Sampai pada
satu pertanyaan yang mengharuskan kami untuk
mendiskripsikan apa itu cinta,
sebagian besar dari kami hanya
menggambarkan cinta sebagai
sesuatu yang manis, yang
membahagiakan, yang cantik, yang
selalu dipuja. Apa yang kami tau,

Beliau simpulkan dengan pernyataan yang cukup menampar
detakan jantung manjadi bergerak
lebih cepat. Itukah yang membuat
kami, khususnya aku, [selalu] merasa salah dalam memahami
cinta, selalu merasa tersakiti,
merasa mudah jatuh cinta. Lalu
apa cinta itu? :)

Beliau mendeskripsikan dengan
gambaran keluarga (sepasang
suami istri) yang dapat terus
bersama sampai akhir masanya.
Mereka (pasangan suami istri)
mengalami perubahan fisik dari
dirinya dan pasangannya, tapi apa
iya perasaan mereka ikut
berubah? :)
Pertanyaan ini yang mengangkat dagu ku tegak memperhatikan lebih dalam. Saat semua sudah di ridhoi oleh Allah, cinta itu ada pada pasangan kita.

Pasangan yang sudah Allah siapkan untuk kita. Yang kalau kita
mau menyambutnya dengan
istiqomah, insya Allah akan
ditemukan di waktu yang indah,
Subhanallah... :)

Beliau menerangkan dengan semangat, dengan perasaan,
dengan hati, dan dengan cinta.

Jodoh itu satu paket dengan rejeki
dan kematian. Jika banyak orang
yang berpendapat ingin mencari
jodoh dan rejekinya, kenapa
kematian juga tidak dicari? Bagi
sebagian orang kematian justru
dihindari. Begitu terang Beliau
menggugah keyakinanku. Lalu apa
yang kita minta saat berdoa
kepada Allah untuk kehidupan
kita?

Jika hanya mencari, mungkin kita
akan harus merasa mendapatkan
yang salah dahulu agar tau yang
benar, tapi kalau kita menyambutnya, insya Allah memang itu yang benar untuk kita.

Rejeki tidak pernah tertukar,
begitu pun jodoh kita. Hanya
bagaimana kita mau menyambutnya, menyemainya,
memperjuangkannya, dan
menjaganya. Boleh jadi, semua
sudah dekat dengan kita, hanya
saja kita yang enggan untuk
membuka diri kita dan membaca
sekitar kita :)

Saat perjalanan hidup terus
berputar, adakalanya perasaan itu
tidak selalu bahagia. Sedih duka
dan tangis seharusnya memang
menjadi bagian normal kehidupan,
dan manusia tak pernah luput dari
marah dan salah. Lalu apa yang
menjadikan cinta itu tetap ada
diantara berjuta rasa yang ada?

Cinta ada dibaliknya, cinta yang
membuat kita merasakan demikian.
Cinta tak hanya saat kita merasa
bahagia, cinta juga ada dibalik
tangis dan duka, cinta juga ada
diserangkaian amarah kita.
Begitulah memang seharusnya
cinta.
Hingga nanti berpuluh tahun menjalani suatu hubungan
percintaan pun akan tetap ada
cinta itu. Meski raga mulai
berubah, meski hidup tak selalu di
atas, semua masih tetap ada cinta.

Berdolah diberi perlindungan
untuk menyambutnya. Usaha kita
itu nomer satu, yang menentukan
bahagia tidaknya kehidupan kita
ya kita sendiri.
Doa kedua orang tua, apalah arti usaha kalo orang tua tidak meridhoi, Ridho Allah ada di ridho orang tua kita. Dan
memohon hanya pada Allah, insya
Allah akan dimudahkan :)

Ini lho yang membuat bulu
kudukku sempat berdiri.

"Sambutlah jodohmu dan tumbuhkanlah cinta diantara rasa yang ada di dunia ini. Dengan begitu kita akan dapat merasakan apa yang di sebut cinta sejati."

Tak hanya jodoh yang disambut,
rejeki, kematian pun harus turut
disambut dengan harapan yang
positif. Semua akan indah pada
waktunya. (^▽^)

Terima kasih Bapak....
Semoga istriku yang sekarang ada di rumah benar-benar bisa menjadi pendamping hidupku hingga akhir hayatku nanti.
Aamiin...

0 comments:

Post a Comment