Tuesday, April 22, 2014

Ceritaku Pada Senja

Di pertengahan tahun (bukan pertengahan, karena masih menginjak bulan ke'4 di tahun 2014) Aku sadari jalan hidup ini tak selalu liniar. Ada pendakian, tanjakan, dan penurunan
Laksana perjalanan kita menuju puncak
sebuah bukit…

Kelelahan terkadang menghampiri dan
hampir membuatku berputus asa, tapi ku sadar, Aku harus bangkit untuk teruskan perjalanan panjang, yang akan berakhir jika lonceng nyawa Sang Pemilik sudah berbunyi, tanda aku harus menghadap-NYA.

Hanya Sang Pemilik yang mampu berikan kesabaran terindah, ketika hati ini tak kuasa menahan getir dan perih.

Untuk asa, rasa yang telah pergi karena
keterpaksaan, berjuanglah tuk dapatkan!
Walau dengan syarat yang mengharuskan, bukan mengharuskan untuk lakukan.

Tapi ini seharusnya dilakukan, meruntuhkan ego. Ucapkan Maaf atas kesalahan, lalu pada siapa?
Sang asa dan rasa yang ada pada hatimu
lah yang akan menuntun untuk temukan jawabnya.
Siapa???

Atau aku hanya menunggu keajaiban
datang??? TIDAK, Nggak ada keajaiban di dunia ini. Semua butuh proses, usaha dan doa untuk mewujudkannya. Ya, setidaknya itulah pemikiranku selama ini.

Menyatukan asa, rasa tuk kembali bersemi, lalu kapan? aku tak pernah tahu jawabnya.
Harapku, sebelum lonceng nyawaku
berbunyi

Semoga saja.
آمِيّنْ… آمِيّنْ… يَ رَ بَّلْ عَلَمِيّنْ

       Suryalaya, 22 April 2014.

0 comments:

Post a Comment