Hari ini, tepat setahun yang lalu, 10 oktober 2013. Aku mengucapkan janji suci di hadapan Penghulu, dan di saksikan begitu banyak orang.
Dan tidak terasa aku sudah genap satu Tahun menyandang status sebagai suami dari perempuan yang sangat aku cintai. satu Tahun memang waktu yang
singkat , perjalanan kami ini memang belum ada apa-apanya, mungkin yang
terlihat masih indah-indahnya saja, jikapun ada masalah bukan lah masalah yang
besar.
Biar gimanapun kamu, Kamu adalah perempuan yang telah aku pilih. Semoga kita ce-esan sampe ke syurga ya? aamiin...
Setahun perjalanan ini,
membuat aku semakin mengerti, siapa perempuan yang telah mencuri hati ini. Perempuan biasa
nan sederhana, tetapi tak pernah sederhana dan biasa dimataku, karena apa yang
telah dilakukannya buatku.
Istriku itu adalah perempuan
yang sangat penyabar, terutama sangat sabar menghadapi sikapku yang kadang memang
suka keterlaluan, suka ngambek dan keras kepala stadium akhir apalagi kalau
ditambah dengan sikap jahil tingkat kayangan. Dijamin hanya sedikit orang yang
sanggup menghadapinya, kalau ngak bener-bener cinta dan sayang sama aku, aku
yakin ngak bakal sanggup bertahan dalam seminggu... :)
Istriku itu adalah Perempuan
yang sangat pengertian, bahkan disaat aku tak mau mengerti dia sanggup untuk
mengerti #lhoo.. dia tidak pernah mau memaksakan apapun terhadap aku, mengerti
kalau Suaminya ini suka berubah mood tanpa angin dan hujan, mengerti kalau pada
saat-saat tertentu Suaminya ini berubah jadi sensitive, dan sangat mengerti
ketika rewelnya. Aaah.. sungguh banyak pengertian Perempuan ini, bagaimana mungkin
cinta itu tidak semakin mekar terhadapnya.. :)
Istriku itu Adalah Perempuan
yang tenang, sangat tenang dalam menghadapi sikapku yang cepat panik
ini, terkadang hanya dengan memandang wajahnya sudah membuat aku tenang. Dia
paling tau cara membuat aku tenang ketika Insomnia-ku kumat.. :)
Istriku itu bukan Perempuan
yang romantis sebelumnya, tak pernah aku menemukan dia menyebarkan kata-kata romantis,
dia lebih cendrung to the point. tapi setelah dia berubah status menjadi istriku, sering sekali dia memperlakukan aku dengan romantis, dia tidak pernah
absen mencium suaminya setelah sholat maupun sebelum Aku bahkan Dia meninggalkan rumah, meskipun
kadang Suaminya ini lagi ngambek..hehehe, dan
tiada hari tanpa berkata-kata romantis, terkadang aku suka tertawa geli klo dia
sudah bersikap romantis, soalnya dari dulu aku paling anti diromantisin,
makanya aku susah bin sulit untuk bisa bersikap romantis padanya, but, I will
try honey.. :)
Istriku itu adalah calon Ibu yang
hebat, Ibu yang kelak selalu mengelus dan menyapa anaknya dengan
ayat-ayat Al-quran.
Istri saya itu baaaaik sekali,
dia bisa banget dimintain tolong. Tolongin ini-itu, pokoknya siap sedia deh
diminta bantuan..
Padahal saya sering banget ngomel di rumah.. ngeluh ini-itu... cuek.. masak keasinan... hehehe... Kritik mungkin iya, soalnya
perbedaan selera kita yang signifikan, saya suka pedas dia suka manis, tapi kritikannya
ga nyampe signifikan lah di hati saya.
buktinya aja saya lupa sama kritikannya :)
Padahal saya bukan tipe Suami
yang ngelayanin istri banget-banget. Haduuuuhhh.. di titik ini kok saya ngerasa
jadi Suami yang nggak sholeh banget ya? :(
Tuh kan, Istri saya itu
baiiiiikk sekali... kadang saya berpikir, he should get someone better than
me. harusnya bukan saya, tapi... *sensor* hihihi.. Ah jadi inget, saya juga
masih suka ledekin dia tentang beberapa "pihak" yang bersedih atas
pernikahan kami (no offense, mba sis, mas brooo >.<) suka
ungkit-ungkit masa lalu.. Padahal dia terhadap masa lalu saya? Zero. Ga
ada euy yang diungkit mungkin karna takut cemburu hehehe..
Dia itu, memang pernah bikin
saya kesel. sering malah, soalnya dia paling suka banget ngelitikin saya, dan itu bikin saya kesel tingkat RW. kesalahannya juga ga sedikit..
Tapi kebaikannya jauh lebih banyak lagi.. itu yang suka saya lupa.. sebagaimana
saya juga lupa, bahwa dia sedang belajar dan bertumbuh. untuk jadi Muslim yang
lebih ta'at, Istri yang lebih shalihah, dan calon Ibu yang lebih bijak. Pun saya,
dengan kesalahan yang mungkin jauh lebih banyak kepadanya, sering lupa. Bahwa
bakti padanya jauh dari sempurna. Saya sering banget bertanya, "Bahagiakah
dia bersuami saya? senangkah? ridha kah?"
Ada banyak kebaikan yang belum
saya rangkum.. Tapi mudah-mudahan tulisan ini bisa jadi pengingat tiap kali
saya kesal. buat mengingatkan betapa banyaknya daftar kebaikan dia yang makin
memanjang dari hari ke hari. Buat jadi pendamping hidup saya. Bahwa, I
couldn't ask for more. Dan setelah ini, harusnya cuma ada syukur dan sabar.
:')
aku cuma mau bilang, makasih
ya buat semuanya.. dan untuk semua kebaikanmu, biar Allah saja ya yang
membalasanya? Do'ain supaya aku bisa jadi suami yang lebih sholeh, lebih bijak..
Biar gimanapun kamu, Kamu adalah perempuan yang telah aku pilih. Semoga kita ce-esan sampe ke syurga ya? aamiin...
Sebab hanya alasan itu lah,
yang akan membuat baktiku tak
berubah
di segala cuaca rumah tangga kita
sebab Allah selalu ada
sebagai alasan dari semua cinta..
Makasih, Istriku sayang...
Udah sangat mengkhawatirkanku...
Udah sangat menjagaku dari hal apapun yang
akan melukai maupun menyusahkan...
Udah ngelakuin banyak hal buatku...
Makasih selalu mendidikku dikala suami-mu ini salah, karena hingga saat ini, saat dimana jari ini menari di atas keyboard menuliskan sepenggal kisah perjalanan KITA, Aku menyadari, belum sepenuhnya membuatmu bahagia, But... I will try.
You're just the best I ever had...
I love you...
jangan jealous lagi yaa...^__^
Panumbangan, 10 Oktober 2014
0 comments:
Post a Comment