Ini pertemuan kita yang kesekian
kali, entah apa kau menyadarinya,
tapi aku tahu aku begitu menikmati wajah teduhmu di setiap detik temu kita
Temu yang tak jarang hanya bertahan sekian menit, lalu berakhir begitu saja tanpa ada kata "lebih mengenal"
Kini kau duduk menghadapku, membuatku leluasa menelusuri wajah teduhmu
Wajah yang memberi kesan lembut
Sorot mata hangat yang terpancar, dagu yang indah
Tak lupa ujung bibirmu yang tertarik mengukir senyum simpul, kian menambah debar tanpa ritme di degup ini
Tubuh tegapmu kali ini tak berbalut kemeja abu abu, meski sepatu cokelat itu tampak masih setia menemani langkahmu
Kemeja berbahan kaus berwarna biru gelap berengan panjang sukses membentuk garis tubuhmu
Ah, positif! Aku jatuh cinta...
Aku jatuh cinta pada jiwa yang
hanya bisa kunikmati raga dan
sorot matanya dari kejauhan,
tanpa sempat waktu dan takdir
menghadirkannya sebuah rasa.
Tasikmalaya, November 2012
0 comments:
Post a Comment