Wednesday, March 5, 2014

Coretan Subuh

Masih dapat aku nikmati sisa keindahan semalam di subuh ini. Gemerlap bintang yang seakan menemani hadirnya sang rembulan. Bulan sabit. Sungguh indah ciptaan sang Maha Kuasa.
Sudah selayaknya aku, juga kalian semua mensyukuri semua ini.

Entah mengapa aku melihat sekumpulan benda angkasa itu bukan sebagi benda angkasa sebagaimana mestinya. Entah apa itu, aku sendiri sulit untuk mendeskripsikannya.

Diantara sekumpulan bintang itu, terkadang aku melihatnya berbentuk hewan, juga benda lainnya.

Bersama deru bisingnya mesin pabrik tempat aku bekerja. Tempat dimana aku mengumpulkan kepingan-kepingan rupiah.
Aku panjatkan doa, aku tuliskan kisah.
"Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin, aku juga kalian semua yang membaca coretan ini, menjadi orang-orang yang beruntung."
Amiin....

  Panumbangan, 5 Maret 2014. 05:00WIB

Related Posts:

  • Cinta dan Waktu (Dongeng Motivasi)Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau … Read More
  • Ketika Kau dan Aku Bicara RinduSemua selalu tentang kita.... Tentang Kau dan Aku yang membayang genggam, tentang Kau dan Aku yang selalu bicara rindu. Adakah waktu mengerti tentang temu? Atau adakah jarak mengerti tentang rindu? Ini tentang kita yang salin… Read More
  • Gadis Perindu“Kenapa kau tak datang sore ini?” kau mendesah di balik kaca jendela kamarmu. Air mukamu pias. Pandanganmu sayu menatap langit sore yang begitu riang menyapamu. Kontras dengan matamu yang menyimpan kelabu. Bukanny… Read More
  • Thanks For All is My FamilyRuang itu... Senang, sedih, tawa, tangis, dan perjuangan ada disana... Rasa yang tak terukir yang tidak dapat diungkapkan, hanya dalam rangkaian huruf yang membentuk suatu kata, yang terangkai kemudian membentuk sebuah kalima… Read More
  • Terimakasih TakdirGadis Misterius... Dulu, ini adalah sebutan untuk sebuah jiwa yang kerap muncul dalam baris puisiku. Kerap juga aku memanggilmu Mrs. X. Tentang seseorang yang dulu mengajarkanku arti sebuah debar pertemuan dan merasakan setia… Read More

0 comments:

Post a Comment