Monday, March 3, 2014

Gadis Kenangan

Aku selalu memanggilmu, gadis yang
datang dari kenangan. Selalu tersenyum
kala pikiran goyah, lalu membisikkan
kata-kata yang membuatku kuat.

Berabad-abad akan selalu kuingat
bisikanmu. Aku selalu menunggumu, gadis yang datang dari kenangan. Di tepi jalan itu, di bawah hujan yang murung dan senja yang bergetar. Jalanan sepi, dan langkah kecilmu perlahan menghampiri. Sebuah payung berwarna biru muda kau pegang di tangan kananmu.

Aku selalu bercanda denganmu, gadis yang datang dari kenangan. Bicara tentang nyiur angin di sawah. Berkhayal tentang masa depan di bawah malam buta. Merencanakan petualangan seru yang akan kita arungi berdua. Hanya berdua.

Dan di bawah rembulan, kita selalu bicara tentang cinta yang ringan dan mudah kita pahami. Aku selalu menggenggam jemarimu, gadis yang datang dari kenangan. Angin perlahan berbisik mesra.

Jalanan yang penuh daun gugur.
Langkahmu sesekali menginjak dedaunan
hingga timbulkan bunyi yang renyah dan
nyaring. Itulah bunyi yang kau suka.
Sementara takhenti alunan nyanyian
bunga-bunga mengalun dari mulut kita.

Waktu perlahan menuju tua, seperseribu
detik menuju senja. Masihkah kau
mengendap dalam kenangan?

Aku selalu merindukanmu, gadis yang
datang dari kenangan. Perlahan air mata
menetes, mengenangmu. Karena
mengenangmu adalah candu yang tak bisa
ku enyahkan. Aku harus menelan luka jika ingin kutuntaskan segala kenanganmu.

Aku selalu menrindui mu, gadis yang datang dari kenangan. Selalu kucari jejak
peradaban kita dalam setiap helai udara
yang kuhirup.

Related Posts:

  • Puisi MalamMalam temani aku dan hatiku Gelap mengapa kau menatapku Kelam janganlah coba mencuri dengar Cukup aku, malam dan hatiku Gelap pergilah berhenti menatapku Kelam tak usah kau berharap akan berita Biarkan aku, malam dan hatiku G… Read More
  • Gejolak Rasa (Ah Ya Sudahlah...)Pagi pagi ini, aku datang menyambut alam lebih awal. Ada perasaan yang kurang nyaman dalam hati. Tadinya hanya kunamakan ini gejolak rasa. Terkadang memang jadi berlebihan ketika masa itu. Namun entahlah jadi seperti mengganj… Read More
  • Senja Dalam PenaDalam langkah kecil, seorang anak malu-malu. Menunduk penuh arti, dalam balutan senja yang tenang dan damai sore itu. Tangannya mendekap erat sebuah buku harian kecil berwarna cokelat dengan balutan pita berwarna putih di cov… Read More
  • Pagiku!Kita urai pagi dengan banyak mimpi! Harapan! Percayalah pagi memang terasa lebih indah daripada malam. Dan malam tergambar lebih romantik dibanding pagi. Tergantung bagaimana kita merasakannya! :) Pagi itu batasan dari mimpi … Read More
  • Met Ultah, Vi...Untuk kali ini saja. Di tepat tengah malam ini, 23 Maret 2014. Izinkan aku mengucapakan selamat ulang tahun buat kamu. Izinkan aku kembali mengenangmu. Izinkan aku kembali mengingatmu. Izinkan aku kembali merasakan hadirmu. D… Read More

0 comments:

Post a Comment